MUSEUM TERNATE

Loading

MUSEUM TERNATE

MUSEUM TERNATE

Ternate, sebuah pulau yang terletak di Provinsi Maluku Utara, Indonesia, memiliki sejarah panjang sebagai pusat perdagangan rempah-rempah dan kekuatan maritim di Asia Tenggara. Sebagai salah satu kerajaan Islam tertua di Indonesia, Ternate menyimpan banyak warisan budaya dan sejarah yang kaya. Salah satu tempat yang menyimpan dan melestarikan warisan tersebut adalah Museum Kedaton Sultan Ternate, yang juga dikenal dengan nama Museum Memorial Kedaton Sultan Ternate.

Sejarah Berdirinya Museum Kedaton Sultan Ternate

Museum Ternate Kedaton Sultan dibangun pada 24 November 1813 oleh Sultan Muhammad Ali. Bangunan ini dirancang oleh seorang arsitek asal Tiongkok dengan bentuk segi delapan yang menggambarkan seekor singa sedang duduk dengan kedua kaki depannya menopang kepalanya. Terletak di atas Bukit Limau, museum ini menghadap ke laut dan membelakangi Gunung Gamalama, menawarkan pemandangan yang memukau. Sejak 1981, pengelolaan bangunan ini diserahkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, meskipun masih digunakan sebagai kediaman keturunan sultan dan bangsawan dari Kesultanan Ternate. Setelah pemugaran pada 1982, museum ini diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Daoed Joesoef.

Arsitektur dan Lokasi Museum

Bangunan museum ini berbentuk segi delapan dengan arsitektur asal Cina dan menggambarkan singa sedang duduk dengan kedua kaki depannya menghadap ke laut dan Gunung Gamalama sebagai latar belakangnya. Museum ini memiliki luas bangunan 1.500 m² di atas lahan seluas 1,5 hektare. Lokasinya yang strategis di jalan Sultan Khairun, Desa Salero, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, memudahkan pengunjung untuk mengaksesnya. Museum ini dapat dicapai melalui Bandar Udara Sultan Babullah sejauh 4,2 km, Terminal Gamalama sejauh 1,2 km, atau Pelabuhan Ahmad Yani sejauh 2,4 km.

Koleksi Utama Museum Kedaton Sultan Ternate

Museum ini memiliki koleksi berupa barang berharga milik Kesultanan Ternate dan peralatan perang abad ke-15 pada masa kedatangan bangsa Eropa ke Kepulauan Maluku. Jenis koleksinya meliputi:​

  • Benda Geologi: Koleksi yang berkaitan dengan batuan dan mineral yang ditemukan di wilayah Ternate.

  • Benda Arkeologi: Artefak-artefak yang berasal dari masa lalu, mencerminkan kehidupan masyarakat Ternate pada masa Kesultanan.

  • Benda Etnografi: Peralatan dan benda-benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Ternate.

  • Benda Sejarah: Dokumen dan benda yang berkaitan dengan sejarah Kesultanan Ternate dan interaksinya dengan bangsa Eropa.

  • Numismatik/Heraldik: Koleksi uang dan lambang-lambang yang digunakan oleh Kesultanan Ternate.

  • Filologi: Naskah-naskah kuno yang ditulis dalam berbagai bahasa dan aksara.

  • Teknologi: Peralatan dan teknologi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan kerajaan.

  • Seni Rupa: Karya seni yang mencerminkan budaya dan estetika Ternate.

  • Keramik: Peralatan dan barang-barang dari keramik yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu koleksi utama museum ini adalah sebuah mahkota berumur 500 tahun yang dianggap sakral dan unik karena memiliki rambut yang tumbuh seperti rambut manusia. Mahkota ini menjadi bagian dari upacara ritual istampa atau pemotongan rambut mahkota setiap setahun sekali di hari raya Iduladha. Selain itu, terdapat juga singgasana berwarna emas milik Sultan Ternate dan peralatan upacara serta peralatan acara kesultanan. Di bagian depan terdapat lapangan Sunyie Ici dan Sunyie Lamo yang digunakan untuk prosesi upacara adat.

Fungsi dan Peran Museum Kedaton Sultan Ternate

Museum ini memiliki berbagai fungsi dan peran penting, antara lain:

  • Pelestarian Budaya dan Sejarah: Melestarikan dan melindungi benda-benda bersejarah dan budaya Ternate untuk generasi mendatang.

  • Pusat Edukasi: Menjadi tempat bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk mempelajari sejarah dan budaya Ternate secara langsung.

  • Destinasi Wisata Sejarah: Menjadi tujuan wisata edukatif bagi wisatawan yang ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarah dan budaya Ternate.

  • Pusat Kegiatan Budaya: Menyelenggarakan berbagai kegiatan budaya, seperti pameran, seminar, dan workshop, yang melibatkan masyarakat setempat dan pengunjung.

Jam Operasional dan Tiket Masuk

Museum ini buka pada hari Selasa hingga Minggu, dari pukul 08.00 hingga 14.00 WIT. Pada hari Senin dan hari libur nasional, museum tutup. Tiket masuk ke museum ini relatif terjangkau, dengan harga sekitar Rp 5.000 per orang. Harga tiket dapat berubah sewaktu-waktu, sehingga disarankan untuk memeriksa informasi terbaru sebelum berkunjung.